Para wisatawan yang terjebak di Karimunjawa saat ini menerima layanan penginapan selama upaya pengembalian mereka. Posko aduan juga telah dibentuk di Wisma Wisata Karimun Jawa.
Asops Kapolri, Irjen Agung Setya mengatakan, layanan penginapan adalah satu dari empat hal yang telah dilakukan. Penginapan dibuka di Wisma Wisata dan Hotel Bukit Jati Kerep.
“Menyediakan tempat atau kamar sebanyak 11 kamar yang berada di Wisma Wisata dan Hotel Bukit Jati Kerep,” kata Agung saat dikonfirmasi, Selasa (27/12).
Agung menyebut, penyediaan dapur umum juga telah dilakukan yang bertempat di Kantor UUP3 Karimunjawa. Para petugas juga telah menyiapkan jadwal piket di pos aduan.
Informasi terakhir, saat ini hanya melakukan pendataan pelayanan tiket yang akan menaiki Kapal Pelni. Secara umum kondisi para wisatawan yang tertunda sampai saat ini dalam kondisi sehat.
Jumlah wisatawan yang sudah mendaftar tiket Pelni sampai saat ini sebanyak 396 orang. Secara rinci ada 35 Orang WNA dan 361 orang wisatawan lokal.
“Kami juga telah melakukan pendataan ulang jumlah wisatawan yang tertunda baik WNA maupun WNI,” ujar Agung.
Sementara itu, Camat Karimunjawa Muslikin menyampaikan merujuk dari data posko aduan di Karimunjawa, tak ada keluhan dari ratusan wisatawan yang tertahan di Karimunjawa. Bahkan, menurutnya, 13 wisatawan yang berkantong tebal sudah balik dengan mencarter pesawat.
Muslikin pun memastikan kondisi ratusan wisatawan yang tertahan di Karimunjawa dalam keadaan baik-baik saja. Karenanya Muslikin meminta publik, termasuk para keluarga wisatawan untuk tenang.
Pemkab Jepara juga meminta Perkumpulan Hotel dan Restoran (PHRI) memberikan keringanan atau diskon kepada wisatawan yang tertahan di sana untuk biaya penginapannya. Selain itu, menyediakan wisma atau hotel milik Pemkab untuk wisatawan yang kehabisan bekal.